:"(
petarung sejatipun bisa menangis, tidak wajarkah saya kalau saya menangis?
ketika rumah tempat kita bernaung hilang
ketika rumah tempat kita dibesarkan
hilang ditengah awan
masihkah kita bisa tertawa?
ribuan jejak langkah sudah mendiami lantai rumah ini
meninggalkan jutaan kenangan
terulang kembali di dalam memori
senyuman itu
oh tidak..ini terlalu cepat..
tempat dimana saya bertemu dengan keluarga saya
walaupun pernah benci, jenuh, dan murka..
mereka tetap keluarga saya
melangakha bersama hadapi cobaan
dan rasa ini belum berubah..
ketika ini sudah jadi tempat tinggal mu,
apakah semudah itu membiarkannya pergi?
rumah ini segalanya..
mungkin berlebihan
mungkin juga tidak pantas
mungkin ini kepentingan pribadi
tapi tidak bolehkah saya menangis?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment